HIDE
GRID_STYLE

Breaking News:

News

PK IMM FT Umsi Gelar Study Tour di Museum La Pawawoi, Gali Sejarah dan Budaya Bone

Pemandu Study Tour menerangkan tentang Museum La Pawawoi. BONE, PDMSINJAI.OR.ID – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakulta...

Pemandu Study Tour menerangkan tentang Museum La Pawawoi.

BONE, PDMSINJAI.OR.ID
– Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sinjai (PK IMM FT Umsi) mengadakan Study Tour di Museum La Pawawoi di Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Senin 23 Juni 2025. Kegiatan tersebut mengusung tema "Eksplorasi Warisan Budaya di Bumi Arung Palakka melalui Museum La Pawawoi" sebagai bentuk upaya mendalami khazanah sejarah dan budaya lokal.

Kegiatan yang diawali dengan pengantar oleh Khaidir Sirajuddin seorang operator, edukator, dan tenaga ahli bidang cagar budaya dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone. Turut memandu Study Tour ini adalah Hidayatullah, seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tengah menjalani program magang di museum tersebut.

Lebih lanjut, Tujuan dari Study Tour ini untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai sejarah Kerajaan Bone, mengenal lebih dekat silsilah raja-raja Bone, serta menyaksikan langsung beragam peninggalan bersejarah yang hingga kini masih terjaga keasliannya.

"Museum La Pawawoi berdiri megah di bangunan bekas Istana Andi Mappanyukki yang merupakan Raja Bone ke-32 bergelar Sultan Ibrahim. Museum ini diresmikan (5/1/71) puluhan tahun yang lalu oleh Bupati Bone kala itu, Suaib. Nama museum diambil dari nama Raja Bone ke-31, La Pawawoi Karaeng Sigeri, seorang pahlawan nasional yang memimpin perlawanan sengit terhadap penjajah Belanda dalam Perang Bone I hingga IV," kata Hidayatullah.

La Pawawoi lahir di tahun 1835, dikenal sebagai tokoh yang tangguh dan pantang menyerah lalu (14/12/06) puluhan tahun lalu, berhasil ditangkap dan diasingkan ke Bandung. Namun semangat juangnya tak pernah padam. Bahkan dalam keterasingan, pahlawan ini melantangkan ikrar perlawanan yang menggugah “Biar tubuhku menghadap/tertawan, hatiku pantang menyerah kepada kompeni". La Pawawoi wafat lima tahun selanjutnya tepatnya (17/1/11) namun semangat perjuangannya tetap abadi dalam sejarah bangsa.

"Museum La Pawawoi menyimpan lebih dari 330 koleksi bersejarah mulai dari peralatan dapur, pakaian adat, senjata tradisional, hingga keramik, yang sebagian besar merupakan barang-barang peninggalan Raja-raja Bone. Di antara koleksi istimewa lainnya terdapat stempel Kerajaan Bone, miniatur perahu phinisi, serta silsilah lengkap Kerajaan Bone dari masa ke masa termasuk informasi mengenai sosok Arung Palakka, figur penting dalam sejarah Sulawesi Selatan," tutupnya.

Arung Palakka dikenal sebagai pemimpin yang berani dalam melawan dominasi Kerajaan Gowa dan Belanda abad ke-17. Meskipun tidak banyak artefak langsung tentang yang dipamerkan, silsilah kerajaan yang tersimpan di museum ini memberi gambaran jelas akan peran sentralnya dalam sejarah Bone.

Melalui kunjungan ini, mahasiswa tidak hanya menambah pengetahuan sejarah, tetapi juga mempererat ikatan dengan akar budaya dan identitas lokal. Study Tour menjadi momentum reflektif sekaligus inspiratif bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur.

Editor: Humas PDM Sinjai.

Tidak ada komentar