Syariman saat mengenakan Atribut IPM. SINJAI, PDMSINJAI.OR.ID – Polemik terkait aktivitas pertambangan di Kabupaten Sinjai kini menjadi per...
Syariman saat mengenakan Atribut IPM.
SINJAI, PDMSINJAI.OR.ID – Polemik terkait aktivitas pertambangan di Kabupaten Sinjai kini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk kalangan pelajar di wilayah Sinjai Selatan, Kamis 19 Juni 2025. Isu yang mencuat adalah dugaan penyimpangan dalam aktivitas tambang emas yang mencakup wilayah empat empat kecamatan, yaitu Sinjai Borong, Sinjai Barat, Bulupoddo, Sinjai Tengah, dan Sinjai Selatan.
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Sinjai Selatan, Syariman yang juga merupakan putra daerah, menyoroti persoalan ini dengan serius. Ia menilai bahwa informasi mengenai akan dimulainya operasi produksi oleh pihak investor tambang merupakan sinyal bahaya atas potensi kerusakan lingkungan, sektor pertanian, perkebunan, hingga pemukiman warga.
"Jika tambang ini benar-benar beroperasi, maka mata pencaharian masyarakat yang bertumpu pada sektor pertanian dan perkebunan akan ikut tergerus. Risiko bencana seperti banjir, longsor, polusi udara, ketidakseimbangan ekosistem, hingga pemanasan global sangat mungkin terjadi," tegasnya.
Syariman juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian alam sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Al-Qasas ayat 77 yang memuat larangan untuk membuat kerusakan di muka bumi.
"Tambang di Sinjai sebaiknya tidak perlu dibuka. Masyarakat Sinjai masih bisa hidup tanpa tambang. Hidup sederhana, tetapi lingkungan tetap aman dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita kelak," tambahnya.
Syariman yang juga Mahasiswa akhir di Universitas Muhammadiyah Sinjai Fakultas Pertanian menyinggung potensi pertanian. Menurutnya, masih banyak potensi lokal yang bisa dikembangkan tanpa harus merusak alam, seperti komoditas pertanian porang, sawah, ladang, hingga cengkeh yang menjadi ciri khas dan kekuatan pertanian di Sinjai.
"Daripada terlihat megah karena hasil tambang yang hanya akan dinikmati satu generasi, lebih baik kita jaga tanah ini untuk keberlanjutan hidup bersama," tutupnya.
Editor: Humas PDM Sinjai.
Tidak ada komentar