Wakil Rektor III saat beri sambutan di Kelas Advokasi. SINJAI, PDMSINJAI.OR.ID - Dua Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK ...
Wakil Rektor III saat beri sambutan di Kelas Advokasi.
SINJAI, PDMSINJAI.OR.ID - Dua Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) mengadakan Kelas Advokasi di Aula Mini Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai, Kamis 15 Mei 2025.
Dua PK IMM tersebut ialah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) dan Fakultas Ushuluddin dan Komunikasi Islam (FUKIS) yang mengangkat tema "Akselerasi Advokasi Inklusif; Meneguhkan Peran IMM Sebagai Pilar Keadilan Sosial".
Kegiatan Kelas Advokasi ini diawali dengan Pembukaan yang dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sinjai, Wakil Rektor III, Dekan FTIK, Dekan FUKIS, dan Pimpinan Cabang IMM Sinjai serta Organisasi Kemahasiswaan lainnya.
Wakil Rektor III UIAD Sinjai, Muhlis menyampaikan IMM merupakan organisasi yang tidak hanya bergerak dalam ranah keislaman dan kemasyarakatan, tetapi memiliki peran strategi untuk membentuk karakter intelektual kader di kampus.
"Dukungan besar dari pihak kampus merupakan modal penting yang harus disyukuri dan direspons secara positif oleh seluruh kader Ikatan. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan IMM mendapat tempat yang strategi di akademik," katanya.
Oleh karena itu, Muhlis menambahkan IMM perlu membangun koordinasi yang kuat dan berkelanjutan dengan Dekan Fakultas sebagai mitra utama dalam menjalankan berbagai program.
"Dekan memiliki posisi strategis sebagai jalur koordinasi formal yang dapat memperkuat sinergi kelembagaan serta menunjang pelaksanaan aktivitas kader, baik dalam pengembangan intelektual, spiritual, maupun sosial," lanjutnya.
Selain itu, Wakil Rektor III ini kembali menambahkan hubungan yang harmonis ini akan memperkuat eksistensi IMM sebagai organisasi kemahasiswaan yang aktif, produktif, dan kontribusi di lingkungan kampus.
Ketua PDM Sinjai, Agussalim Yunus mengatakan organisasi yang paling sehat adalah Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah, karena dalam setiap pelaksanaan kegiatan senantiasa terarah, berlandaskan nilai-nilai keislaman, dan menjunjung tinggi etika organisasi.
Dirinya menambahkan ortom Muhammadiyah seperti IMM memiliki kekuatan moral dan spiritual yang menjadi pembeda sekaligus kekuatan dalam membina kader.
Ia memberikan contoh dalam konteks kampus UIAD yang dilabeli sebagai kampus Islam dan mengusung nama besar Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri Muhammadiyah, identitas ini harus ditandai dengan ketaatan dalam beribadah, khususnya pelaksanaan salat.
"Salat adalah tiang agama dan kewajiban utama yang semestinya menjadi karakter dasar mahasiswa. Dari Sekolah Dasar (SD), salat sudah menjadi bagian dari pembiasaan, ketika di perguruan tinggi masih ada yang meninggalkan salat, itu menjadi catatan penting bagi lembaga," katanya.
Selain itu, Ketua PDM Sinjai ini menambahkan kampus memiliki tanggung jawab moral jika ada mahasiswa yang tidak melaksanakan salat berjamaah di lingkungan kampus.
"Diperlukan perhatian dan pendekatan yang konsisten dari seluruh elemen kampus, termasuk organisasi kemahasiswaan, untuk menjadikan salat sebagai budaya hidup yang melekat dalam aktivitas akademik maupun organisasi," tutupnya.
Informasi tambahan, Kelas Advokasi tersebut berlangsung mulai kamis ini hingga sabtu mendatang, 15 - 17 Mei 2025 di Aula Mini UIAD Sinjai.
Editor: Humas PDM Sinjai.
Tidak ada komentar