Ketua BGN, Dadan Hindayana. SURAKARTA, PDMSINJAI.OR.ID - Setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) tah...
 |
| Ketua BGN, Dadan Hindayana. |
SURAKARTA, PDMSINJAI.OR.ID - Setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) tahun lalu, Muhammadiyah langsung bergerak cepat dengan membentuk Koordinator Nasional Makan Bergizi Muhammadiyah (Kornas MBM). Langkah tersebut diambil untuk mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin 27 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Muhammadiyah telah membangun 105 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan tengah menyelesaikan pembangunan 150 dapur lainnya. Seluruh inisiatif ini dilakukan secara mandiri, tanpa dukungan dana pemerintah.
Kornas MBG menargetkan pembangunan 250 hingga 300 Dapur SPPG di seluruh Indonesia. Sekarang ini, jaringan dapur tersebut telah tersebar di 17 provinsi.
Ketua BGN, Dadan Hindayana menghadiri peluncuran 105 Dapur SPPG di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (24/10) kemarin dengan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah Muhammadiyah. Dirinya bahkan menyebut pemerintah memiliki "utang besar" kepada organisasi ini karena seluruh dapur dibangun secara swadaya. Semua dilakukan sistematis dan terintegrasi.
Dalam kunjungannya ke Dapur SPPG model kampus di UMS, Dadan juga memuji kerapian dokumentasi dan sistem kerja Muhammadiyah. Ia menilai organisasi ini memiliki struktur yang solid dan seragam di seluruh Indonesia dengan sistem dari ujung ke ujung.
Dadan mengungkapkan bahwa dana program MBG sebesar Rp6 triliun saat ini telah tersedia di BGN. Namun hingga kini belum ada dana yang disalurkan ke Muhammadiyah, meski organisasi tersebut telah membangun ratusan dapur di berbagai provinsi.
Ia menegaskan bahwa gerakan cepat Muhammadiyah merupakan bukti nyata dukungan terhadap upaya pemerintah mencerdaskan anak bangsa baik di masa kini, masa lalu, maupun masa depan. (muhammadiyah.or.id)
Editor: Humas PDM Sinjai.
Tidak ada komentar