HIDE
GRID_STYLE

Breaking News:

News

Menjernihkan Diri, Menata Ibadah: PCM Sinjai Utara Bahas Fikih Thaharah dalam Pengajian Tarjih

PCM Sinjai Utara Gelar Pengajian Tarjih di Masjid Umsi. SINJAI, PDMSINJAI.OR.ID - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sinjai Utara kembali m...

PCM Sinjai Utara Gelar Pengajian Tarjih di Masjid Umsi.

SINJAI, PDMSINJAI.OR.ID - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sinjai Utara kembali menggelar Pengajian Tarjih sebagai bagian dari agenda rutin untuk meningkatkan pemahaman warga persyarikatan terhadap ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Pengajian tarjih ini berlangsung di Masjid KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sinjai (Umsi) dengan menghadirkan Narasumber, Ustadz Fajaruddin yang mengupas tuntas thaharah (bersuci) sebagai bagian dari kitab fikih dasar dalam pelaksanaan ibadah seorang muslim, Sabtu 24 Mei 2025.

Ia mengatakan bersuci ini diantaranya berwudu mandi wajib dan tayamum merupakan syarat sah ibadah, khususnya salat, sehingga penting dipahami secara benar dan sesuai tuntunan Rasulullah Saw berdasarkan pemahaman Tarjih Muhammadiyah.

Berwudu dengan Tertib dan Sesuai Sunnah

Dalam materi yang disampaikan, Ustadz Fajaruddin menjelaskan wudu menurut Muhammadiyah dilakukan dengan mengikuti urutan yang disebutkan dalam QS. Al-Ma’idah ayat 6, mulai dari membasuh muka, tangan hingga siku, mengusap sebagian kepala, dan membasuh kaki sampai mata kaki.

Dirinya menambahkan Muhammadiyah menekankan pentingnya melakukan gerakan sesuai tertib dan tidak berlebihan, serta menghindari hal-hal yang tidak dicontohkan Rasulullah.

Tata cara wudhu sesuai Muhammadiyah ialah niat berwudu karena Allah dengan mengucapkan bismillah, membasuh kedua telapak tangan tiga kali, serta menyela-nyelai jari-jemari, berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung, lalu menyemburkannya tiga kali.

Lanjutnya, membasuh wajah tiga kali secara merata, mengusap kepala satu kali dan telinga, membasuh kaki hingga mata kaki, menyela-nyelai jemari kaki tiga kali, dan setelah wudhu, Rasulullah menganjurkan untuk membaca syahadat.

Mandi Wajib: Niat dan Meratakan Air ke Seluruh Tubuh

Lebih lanjut, dibahas pula tentang mandi wajib atau ghusl, baik setelah junub, haid, maupun nifas. Muhammadiyah menekankan bahwa niat merupakan rukun utama, diikuti dengan meratakan air ke seluruh tubuh tanpa harus mengulang-ulang bagian tertentu secara berlebihan.

"Yang penting air sampai ke seluruh tubuh, termasuk lipatan kulit dan rambut," ungkap Ustadz Fajaruddin.

Mandi wajib ialah niat ikhlas karena Allah, membasuh/mencuci kedua telapak tangan, dilakukan sambil membersihkan sela-sela jari tangan, mencuci kemaluan dengan tangan kiri, berwudu seperti berwudu akan melakukan salat, mengguyurkan air ke kepala dimulai dari bagian kanan kemudian ke bagian kiri tiga kali dan meratakan ke seluruh tubuh dan mencuci kedua kaki dimulai dari kaki kanan kemudian kaki kiri.

Tayamum: Solusi Bersuci dalam Keadaan Darurat

Diakhir pengajian, Ustadz juga bahas juga tata cara tayamum yang menjadi solusi bersuci saat tidak tersedia air atau ada halangan medis menggunakan air.

Muhammadiyah mengajarkan bahwa tayamum dilakukan dengan menyentuh debu yang suci, lalu mengusap wajah dan tangan sampai siku. Tayamum bersifat sementara dan harus diulang jika kondisi memungkinkan untuk bersuci dengan air.

Tayamum juga memiliki urutan yang benar sesuai Muhammadiyah ialah menepukkan kedua tangan ke tempat debu suci, atau bagian permukaan dari sesuatu yang dianggap bersih, menghembus / meniup kedua telapak tangan, mengusapkannya ke wajah dan terakhir mengusapkan pada kedua tangan sampai pergelangan tangan.

Pengajian Tarjih ini ditutup dengan harapan agar jamaah dapat mengamalkan pemahaman thaharah dengan benar dan istiqamah, serta menjadi bekal dalam mendidik keluarga dan masyarakat sekitar.

Editor: Humas PDM Sinjai.

Tidak ada komentar